Biografi Hamzah bin Abdul Muthalib

SHARE:

Biografi Hamzah bin Abdil Muthalib, Singa Allah dan singa Rasul-Nya., Pemimpin Para Syahid

Hamzah bin Abdil Muthalib

Inilah nama seorang shahabat yang tidak asing di sisi kaum muslimin. Hamzah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf Al Qurasy Al Hasyimy radhiyallahu ‘anhu, paman sekaligus saudara sepersusuan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibu susu Hamzah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Tsuwaibah maulah dari Abu Lahab. Beliau lahir dua tahun atau empat tahun sebelum kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

biografi-hamzah-bin-abdul-muthalib
Foto: Desert | Sumber: Pixabay

Ia berjuluk asadullah wa asadur Rasul “Singa Allah dan singa Rasul-Nya.” Sebab sejak memeluk Islam, Hamzah radhiyallahu ‘anhu telah berniat untuk membaktikan segala keperwiraan, keperkasaan, dan juga jiwa raganya untuk kepentingan da’wah islam.

Ayahnya adalah Abdul Muththalib kakek Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan ibunya adalah Haalah binti Uhaib dari Bani Zuhrah. Haalah binti Uhaib bin Abdil Manaf sendiri adalah saudari sepupu dari Aminah binti Wahab, ibu Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Beliau berkuniah Abu ‘Umarah, atau Abu Ya’la. ‘Umarah maupun Ya’la keduanya adalah putra beliau. Beliau masuk Islam pada tahun kedua dari tahun diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasul. Sebagian berpendapat bahwa beliau masuk Islam di tahun keenam, yakni tahun di mana Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan rumah Al Arqam sebagai tempat menyebarkan dakwah.

Di antara sekian banyak paman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (diperselisihkan tentang jumlah paman Nabi dari Abdul Muthalib, sebagian berpendapat sejumlah sepuluh, sebagian lain berjumlah dua belas) hanya beliau dan Al Abbas yang menyatakan Islam.

Hamzah Bin Abdul Muththalib radhiyallahu ‘anhu termasuk tokoh Quraisy yang disegani. Ia radhiyallahu ‘anhu ikut Hijrah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ikut dalam perang Badar sebagai komandan pasukan muslimin.

Beliau membunuh Utbah bin Rabiah dalam perang tanding di pertempuran ini. Beliau juga membunuh banyak pemuka Quraisy dalam perang tersebut. Lalu kaum muslimin memperoleh kemenangan dalam perang ini.

Dalam perang Uhud, Hamzah berhasil membunuh lebih dari 30 orang kafir Quraisy. Namun Allah menghendaki gugurnya Hamzah sebagai syahid dalam perang ini. Sesaat setelah kaum muslimin merasa di atas angin, turunlah pasukan pemanah dari atas bukit. Hal ini menjadi kesempatan bagi pasukan musyrikin untuk memukul balik kaum muslimin.

Saat itu Hamzah terus bersemangat dalam peperangan hingga di saat beliau baru saja mengalahkan Siba’ bin Abdul Uzza, saat itu beliau terkena lemparan tombak Wahsyi bin Harb Al Habasyi maula Jubair bin Ady. Wahsyi adalah seorang budak yang mahir memainkan tombak. Ia dijanjikan kebebasan oleh Hindun bila dapat membunuh Hamzah bin Abdil Muthalib radhiyallahu ‘anhu.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat keadaan tubuh pamannya Hamzah bin Abdul Muthalib, beliau menangis karena kesedihan serta marah. Dengan keji kaum musyrikin telah merusak jasad dan merobek dada Hamzah dan mengambil hatinya.

Demikian pula seluruh jenazah kaum muslimin yang gugur dalam pertempuran itu mereka cincang, kecuali jenazah Handhalah bin Ar Rahib. Hal ini disebabkan Abu Amir Ar Rahib (ayahnya) berada di barisan Abu Sufyan.

Diriwayatkan bahwa para wanita musyrikin yang mengikuti perang tersebut memotong hidung serta telinga dan merobek perut-perut para syuhada. Kemudian Rasulullah mendekati jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib, sang singa Allah, seraya bersabda yang artinya,

“Tak pernah aku menderita sebagaimana yang kurasakan saat ini. Dan tidak ada suasana apapun yang lebih menyakitkan diriku daripada suasana sekarang ini.”

Dan Allah menurunkan Firman-Nya

وَإِنۡ عَاقَبۡتُمۡ فَعَاقِبُوا۟ بِمِثۡلِ مَا عُوقِبۡتُم بِهِۦ ۖ وَلَئِن صَبَرۡتُمۡ لَهُوَ خَيۡرٌ لِّلصَّـٰبِرِينَ
“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” [Q.S. An Nahl: 126]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Hamzah bin Abdil Muththalib radhiyallahu ‘anhu sebagai “Sayidus Syuhada” (pemimpin para syahid).

Setelah itu Rasulullah dan kaum muslimin menshalatkan jenazah pamannya dan para syuhada lainnya satu persatu. Pertama Hamzah dishalatkan lalu dibawa lagi jasad seorang syahid untuk dishalatkan, sementara jasad Sayyidina Hamzah tetap dibiarkannya di situ.

Lalu jenazah itu diangkat, sedangkan jenazah Sayyidina Hamzah tetap di tempat. Kemudian dibawa jenazah yang ketiga dan dibaringkannya di samping jenazah Sayyidina Hamzah. Lalu Rasulullah dan para sahabat lainnya menshalatkan mayat itu. Demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menshalatkan para syuhada Uhud satu persatu.

Hingga jika dihitung, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat telah menshalatkan Hamzah radhiyallahu ‘anhu sebanyak tujuh puluh kali. Begitu besar kecintaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada paman beliau ini.

Hamzah bin Abdil Muthalib meninggal pada pertengahan bulan syawal tahun 3 H, pada umur 59 tahun. Beliau dimakamkan menjadi satu dengan Abdullah bin Jahsy, anak dari saudari beliau, semoga Allah merahmatinya.

Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 34 vol.03 1435H-2014M rubrik Figur. | http://ismailibnuisa.blogspot.co.id/2014/02/hamzah-bin-abdil-muthalib.html

KISAH AWAL MULA HAMZAH MASUK ISLAM

Saat Hamzah dan Umar bin Al-Khaththab masuk Islam, posisi kaum muslimin di Makkah bertambah kuat. Namun upaya kaum musyrikin untuk menghentikan dakwah Rasulullah tidak semakin kendor.

Melalui paman Nabi,  kaum musyrikin meminta Rasulullah menghentikan dakwahnya. Namun upaya ini pun gagal. Akibatnya, penindasan terhadap kaum muslimin semakin menjadi-jadi.

Abu Jahl semakin hebat memusuhi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum muslimin. Suatu kali dia bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diapun mencaci maki dan menyakiti beliau. Namun tindakannya itu tidak digubris oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak berbicara sepatah katapun kepadanya.

Ternyata ada salah seorang maula (budak) dari ‘Abdullah bin Jud’an mendengar hal ini. Diapun sengaja menyingkir ke balai pertemuan Quraisy di dekat Ka’bah dan duduk bersama mereka. Tak lama kemudian datanglah Hamzah bin ‘Abdul Muththalib sambil menenteng panahnya. Agaknya dia baru pulang berburu.

Dan Hamzah apabila pulang berburu tidak langsung ke rumah keluarganya, namun melakukan thawaf di Ka’bah (lebih dulu). Dia termasuk pemuda bangsawan Quraisy dan berwatak keras. Ketika dia melewati maula tersebut dan waktu itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah pulang ke rumahnya, dia (budak tersebut) berkata:

“Hai Abu ‘Imarah, seandainya kau melihat apa yang dilakukan Abul Hakam bin Hisyam terhadap ponakanmu, yang dia lihat duduk di sini kemudian dia menyakitinya, mencaci maki dan mencercanya. Kemudian dia pergi dan Muhammad sama sekali tidak berbicara dengannya sepatah katapun.”

Mendengar keterangan ini, Hamzah tidak dapat menahan marahnya, di mana juga Allah memang menghendaki kemuliaan baginya. Hamzah segera keluar dan tidak menyapa siapapun, padahal setiap dia melewati tempat pertemuan itu dia senantiasa berbincang-bincang dengan orang yang ada di sana. Sekarang dia keluar sengaja mencari Abu Jahl untuk memberi pelajaran keras kepadanya.

Ketika Hamzah memasuki masjid dan melihat Abu Jahl duduk dengan beberapa orang, dia sengaja mendekatinya. Setelah dekat dengan Abu Jahl, Hamzah segera memukul kepalanya dengan anak panah yang ada di tangannya sampai berdarah dan berkata:

“Kau berani mencaci makinya? Aku di atas agamanya, akupun mengucapkan apa yang diucapkannya. Coba balas, kalau kau berani!”

Beberapa orang yang ada di dekat Abu Jahl dari Bani Makhzum segera berdiri mengepung Hamzah karena ingin membela Abu Jahl. Tapi Abu Jahl berkata: “Tinggalkan  Abu ‘Imarah, aku -demi Allah- benar-benar sudah mencaci maki keponakannya dengan umpatan yang sangat buruk.”

Sejak itu keislaman Hamzah mulai berkembang sempurna. Dan orang-orang kafir Quraisy mulai menyadari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertambah kuat dan mempunyai pembela. Mereka pun mulai mengurangi penindasan mereka terhadap beliau dan para shahabatnya.

Sebagian ahli sejarah menceritakan setelah mengucapkan kata-katanya di depan Abu Jahl itu, Hamzah sempat menyesal dan bingung, kemudian dia berdo’a kepada Allah di sisi Ka’bah. Akhirnya setelah merasa lega dia segera menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan keadaannya. Dan beliaupun mendoakan agar Allah mengokohkan Hamzah dalam keyakinannya.

Sumber: http://salafy.or.id/blog/2012/06/02/kisah-hamzah-dan-umar-masuk-islam/

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,233,Akhirat,22,Akhwat,107,Anak Muda dan Salaf,228,Anti Teroris,2,Aqidah,276,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,44,Doa Dzikir,66,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,341,Ghaib,16,Hadits,168,Haji-Umroh,15,Hari Jumat,31,Hari Raya,5,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,234,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,283,Kitab,6,Kontemporer,152,Manhaj,175,Muamalah,46,Nabi,19,Nasehat,624,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,153,Renungan,94,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,26,Sejarah,52,Serial,3,Shalat,155,Syiah,25,Syirik,14,Tafsir,47,Tanya Jawab,590,Tauhid,52,Tazkiyatun Nafs,107,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,143,Tweet Ulama,6,Ulama,85,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Biografi Hamzah bin Abdul Muthalib
Biografi Hamzah bin Abdul Muthalib
Biografi Hamzah bin Abdil Muthalib, Singa Allah dan singa Rasul-Nya., Pemimpin Para Syahid
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI8FaX71jR5Jx6QI0qn-kFrcgUUueZD7hr9RG4lP2Z2K8RLgAJRGAMMfs-ZJxdQrzwJV1RAROyqrTrxOWinoGwdfOzGndwevbhCuVNQNYl6adB7cGTan425PcYi8ItSwwtXBc-vnfaa-Pi/s1600/biografi-hamzah-bin-abdul-muthalib.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI8FaX71jR5Jx6QI0qn-kFrcgUUueZD7hr9RG4lP2Z2K8RLgAJRGAMMfs-ZJxdQrzwJV1RAROyqrTrxOWinoGwdfOzGndwevbhCuVNQNYl6adB7cGTan425PcYi8ItSwwtXBc-vnfaa-Pi/s72-c/biografi-hamzah-bin-abdul-muthalib.jpg
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2018/01/biografi-hamzah-bin-abdul-muthalib.html
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2018/01/biografi-hamzah-bin-abdul-muthalib.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy