Perjalanan Ketua LDK dalam Mengenal Manhaj Salaf

SHARE:

Perjalanan Ketua LDK dalam Mengenal Manhaj Salaf, Awal Mula Mengenal Salafy, Alasan Memilih Salafy

Perjalanan Ketua LDK dalam Mengenal Manhaj Salaf *)


Ditulis oleh Abu Dawud
diambil dari program "Kisah Inspiratif Awal Mula Mengenal Manhaj Salaf"
Kolaborasi antara Rujukan Muslim dan Atsar ID (Saat itu masih bernama Happy Islam)


Bismillah

Nama kunyahku Abu Dawud. Nama yang baru saja aku berikan untuk diriku. Belum ada yang tahu bahkan teman-teman satu pengajian masih memanggilku dengan nama asliku. Memang aku berharap agar kelak Allah mengkaruniakan seorang anak kepadaku dan aku memberinya nama Dawud. Nama dari seorang raja sekaligus nabi zaman dahulu yang gagah, berani, mandiri, dan sangat berkuasa, sekaligus hamba Allah yang sholeh dan pekerja keras.

Aku terlahir 24 tahun yang lalu dari latar belakang keluarga masyarakat Indonesia pada umumnya. Kami adalah orang awam, tidak banyak paham masalah agama. Ibadah sholat hanya menjadi kegiatan sampingan yang jika kami ingin maka kami lakukan, tapi jika lagi malas, maka kami tinggalkan. Namun, Alhamdulillah, keluargaku yang terdiri dari ibu dan ayah sudah mulai diberi taufiq oleh Allah untuk rutin menjalankan sholat lima waktu, termasuk diriku. Aku berdoa kepada Allah agar kaum Muslimin terkhusus di negeri Indonesia ini juga diberikan hidayah dan taufik untuk menjalankan kewajiban agama mereka.

Sayang sekali, negeri yang katanya mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia ini justru mayoritas di antara mereka melalaikan sholat. Padahal sholat adalah rukun Islam yang kedua dan para ulama menghukumi kafir orang yang tidak sholat, walaupun sebenarnya terdapat khilaf dan perincian padanya. Tapi tidak sepantasnya kita mengaku Muslim dan di KTP kita tertulis Islam, tapi sholat yang merupakan ibadah pokok malah ditinggalkan.

Perjalananku menggapai hidayah terhitung singkat di usia yang muda ini. Akan tetapi lika-likunya sangat banyak sehingga aku pikir sangat layak untuk diceritakan agar menjadi pelajaran. Aku akan memulai kisah ini saat masih di bangku SMA. Ketika itu, media sosial baru saja booming, dimulai dari Friendster, Facebook, dan kemudian diikuti aplikasi chatting lainnya.

Melalui dunia maya aku berkenalan dengan banyak orang dari banyak daerah dengan berbagai macam latar belakang dan pemikiran mereka. Tapi hanya satu orang yang aku ingat. Dari segi pemahaman agama dan gaya bicaranya serta argumen yang dia miliki, aku tertarik untuk berteman dengannya. Aku pun sering berbicang dengannya, bertanya masalah agama. Dari situ pemahamanku tentang Islam mulai terbuka, khususnya tentang manhaj Salaf.

Di setiap perbincangan, dia selalu merekomendasikan kepadaku untuk belajar kepada seorang ustadz Ahlus Sunnah yang ada di kotaku. Ustadz tersebut termasuk murid dari seorang ‘ulama Yaman rahimahullah. Akan tetapi ketika itu aku masih belum terlalu paham tentang kaedah menuntut ilmu dan belum ada semangat untuk menimba ilmu langsung dari seorang ustadz, apalagi waku itu aku tidak megenal ustadz yang dia bicarakan. Di masa itu aku hanya mencukupkan diri dengan belajar agama melalui internet dan televisi tanpa bisa menyaring mana yang benar dan mana yang salah.

Masa-masa SMA tidak terasa berakhir. Aku mulai masuk ke dunia kampus. Aku mulai meninggalkan kota asalku dan hidup mandiri di sebuah indekos yang dekat dengan kampusku. Kebiasaanku browsing internet mulai berkurang menyusul tugas-tugas kampus yang cukup banyak dan merepotkan, tidak seperti tugas-tugas anak SMA. Akan tetapi disana, aku berkenalan dengan sebuah organisasi keagamaan kampus. Kalau di SMA, barangkali sama dengan ROHIS, akan tetapi di kampus disebut LDK (Lembaga Dakwah Kampus).

Aku tertarik untuk bergabung dikarenakan saat itu aku memang berniat untuk memperdalam ilmu agama. Pada awalnya aku sangat senang sekali berada di organisasi tersebut. Kakak-kakak seniornya sangat baik dan banyak yang mendekatiku. Penampilan mereka juga rapi jika dibandingkan dengan penampilan senior dari organisasi lain yang cenderung acak-acakan. Rambut gondrong, celana jeans robek, serta sandal jepit merupakan ciri senioritas yang aktif di organisasi kampus kebanyakan tapi tidak dengan anak LDK. Anak-anak LDK berpenampilan rapi.

Aku melihat mereka berjanggut, celana mereka dilinting di atas mata kaki, dan perempuannya berjilbab lebar serta berkaus kaki. Melihat ciri-ciri mereka yang seperti itu, aku pun tidak ragu untuk bergabung dengan mereka. Dalam hati aku berfikir, “Inilah Salafy, ciri-ciri mereka sama seperti yang pernah aku ketahui dulu melalui internet dan buku-buku”. Ditambah lagi ketika aku melihat mereka sholat, sama seperti apa yang pernah aku baca di kitab Sifat Sholat Nabi karya Syaikh Al-Albani rahimahullah.

awal_mula_mengenal_manhaj_salaf

Semakin lama aku berada di organisasi tersebut. Semakin banyak kegiatan yang aku ikuti. Halaqoh dimulai dari jam sembilan malam hingga jam satu sudah menjadi makanan tiap pekan. Berbagai macam tempat aku singgahi bersama rombongan untuk melakukan kemah sebagai bagian dari rihlah dakwah. Hingga akhirnya jabatan sebagai ketua LDK pun berada di pundakku. Disinilah ujian mulai menerpa. Disaat aku memperoleh jabatan tinggi di organisasi, disaat itu pula hatiku mulai berontak melihat penyimpangan para kader dan juga asatidzahnya.

Aku ingin keluar dari sana, tapi jika aku keluar, bagaimana aku akan berdakwah? Dan bagaimana aku akan belajar agama? Tapi jika aku tetap berada disini, mereka akan selalu mengajakku berbuat hal-hal yang menyelisihi ajaran Islam. Seringkali mereka mengajakku demonstrasi. Padahal demonstrasi bukanlah ajaran Islam sama sekali. Di dalam banyak riwayat, Rasulullah ï·º selalu memberikan petunjuk untuk mentaati pemerintah kaum Muslimin, tidak boleh mencelanya di depan umum. Dan para ulama Ahlus Sunnah juga sepakat bahwa demonstrasi merupakan perbuatan yang asalnya dari orang-orang kafir. Bahkan di zaman para Shahabat Rasulullah, demonstrasi sering dilakukan oleh kelompok sesat seperti Khawarij, salah satunya seperti yang terjadi di zaman Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu yang menyebabkan beliau terbunuh.

Bukankah Islam mengajarkan untuk menjaga perdamaian dan ketertiban?

Bukankah jika kita melakukan demonstrasi ketertiban jalan raya jadi terganggu?

Bayangkanlah jika disana ada berbagai macam orang dengan berbagai macam keperluan. Diantara mereka mungkin ada ibu hamil yang ingin melahirkan, atau orang tua yang sakit, atau seorang ayah yang ingin mencari nafkah, sementara mereka semua terjebak dalam kemacetan jalan raya diakibatkan demonstrasi.

Bukankah cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan? Lalu bagaimana kalau justru memberikan gangguan di jalan dengan melakukan demonstrasi. Dimana letak keimanan mereka? 

Penyimpangan mereka akan semakin terlihat ketika musim kampanye. Organisasi yang merupakan anak bawang dari partai yang berafiliasi kepada kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir ini akan mengajak para kadernya untuk menghadiri kampanye yang berbau kemaksiatan. Sudah biasa dikalangan mereka untuk mengadakan konser dengan mengundang penyanyi dangdut. Ikhthilath, campur baur antara lelaki dan perempuan jadi momen tahunan yang tidak boleh dilewatkan. Mereka benar-benar menikmati segala hal yang mereka haramkan ketika berada di dalam Mushala kampus, tapi kemudian mereka halalkan ketika berada di luar.

Rupanya aku tidak sendirian. Ada seorang teman yang juga merasakan hal yang sama. Kegundahan hati melihat keadaan rekan sesama kader dakwah akan tetapi tidak mencerminkan dakwah Islam itu sendiri. Kami mulai mencari hakekat dakwah Salaf yang sebenarnya, bukan yang hanya sekedar berjanggut dan celana dilinting seperti kawan-kawan kami di LDK. Kami menemukan sebuah pengajian yang bisa dikatakan sangat mirip dengan pengajian Salaf. Dikatakan mirip karena mereka juga membahas masalah bid’ah, mengakui bahwa bid’ah itu sesat, demonstrasi adalah haram, dan mereka juga banyak merujuk kepada ulama-ulama Salafy, seperti Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Syaikh bin Baz, Syaikh Al-Utsaimin, dan lainnya. Perlu diketahui bahwa pengajian mereka memiliki saluran TV dan radio yang cukup terkenal di Indonesia dan mereka mengaku bermanhaj Salaf. Akan tetapi setelahnya baru saya mengetahui mereka bukanlah Salafy. 

Hal itu baru aku dapatkan ketika saya mulai agak lama mengikuti pengajian disana. Kejanggalan aku dapatkan ketika aku melihat para panitia atau koordinator ta’lim adalah orang yang ternyata bergabung dengan organisasi yang juga berafiliasi kepada Ikhwanul Muslimin, organisasi tukang demo dan kampanye. Ormas ini dipimpin oleh seseorang yang berinisial ZR, yang mana dia juga menjadi salah satu tokoh aksi bela demonstrasi atas kasus penistaan agama oleh Ahok alias Basuki Tjahya Purnama beberapa bulan yang lalu. Yang jadi pertanyaan bagaimana bisa, pengajian yang katanya Salaf, mengharamkan demonstrasi, tapi justru malah dikoordinatori oleh orang yang menghalalkan demonstrasi?

Aku juga pernah bertanya kepada ustadz yang mengisi pengajian tersebut tentang permasalahan yang sedang aku hadapi, yaitu tentang permasalahanku dengan LDK yang sedang aku pimpin. Dia memberi nasehat agar aku tetap bergabung bersama mereka selama aku bisa memilah dan menyaring kegiatan mereka. Apabila kegiatan mereka sesuai dengan kebenaran maka aku ikuti, jika tidak maka jangan diikuti. Akan tetapi jawaban sang ustadz tidak memberikan kepuasan padaku. Bagaimana jika aku tidak bisa memilah dan memilih mana ajaran yang benar dan mana yang salah?

Di tempat yang lain, temanku mengajakku untuk menghadiri pengajian yang akhirnya kutemukan manhaj Salaf yang sesungguhnya disitu. Awalnya kami hanya mengikuti pelajaran bahasa Arab dan ta’lim rutin saja. Aku pikir ini sama saja dengan pengajian yang dahulu. Pembahasannya masalah bid’ah, sunnah, syirik, tauhid, kitab yang dipakai juga sama, ulama yang dijadikan rujukan juga sama. Tapi ada satu momen yang membuatku berpikir, “Salafy yang ini sungguh berbeda”.

Momen itu adalah ketika aku datang ke pondok pesantren tersebut untuk belajar bahasa Arab sebagaimana rutinitas biasa. Tapi aku melihat pemandangan yang tak biasa. Para peserta kajian lebih ramai daripada biasanya. Mobil dan motor begitu banyak terparkir di halaman pondok. Rupanya ada tabligh akbar, atau dikalangan Salafiyyun juga sering disebut Dauroh.

Sebenarnya aku tidak berniat untuk datang Dauroh Salaf seperti ini, dikarenakan penceramahnya bukan orang terkenal, tidak pernah masuk TV, tidak seperti pengajian yang dahulu aku datangi dimana ustadznya sering tampil di TV. Dan aku berpikir pasti pembahasannya keras dan aku tidak paham. Tapi apa boleh buat, aku sudah datang jauh dari kos dan motorku sudah terparkir di halaman. Baiklah, aku mencoba duduk dan memperhatikan sang ustadz. Dan benar saja, sang ustadz berbicara dengan lantang seraya menjelaskan kesesatan seorang ulama berpaham murji’ah yang sering diundang ceramah oleh kelompok pengajian yang sebelumnya aku ikuti.

Namun dari sana, pikiranku mulai terbuka mengapa “Salafy” saling mentahdzir satu sama lain. Jika masing-masing mempertahankan egonya, yang salah dan jelas salah tidak mau mengakui kesalahannya dan bertaubat, maka yang menasehati pun juga akan terus berbicara dan memberi peringatan. 

Aku pun tiba-tiba teringat dengan teman chatting dulu yang pernah menyarankan agar aku belajar dengan seorang ustadz. Rupanya ustadz yang dia maksud adalah ustadz Salafy yang pertama kali aku datangi Daurohnya itu. Maasyaa Allah, aku sangat senang sekali dengan ustadz tersebut. Beliau adalah pengasuh salah satu pondok pesantren Ahlus Sunnah ternama di Indonesia, yang letaknya ternyata berada di kota asalku! Namun aku baru mengetahuinya justru setelah aku keluar dari kota tersebut untuk kuliah. Ciri khas beliau tampak sekali jika mengisi ceramah. Apabila beliau membahas masalah fiqih, beliau akan mengupasnya dari segala macam madzhab dan pendapat ulama, kemudian beliau akan jelaskan mana yang paling rojih (kuat) beserta dalil dan alasannya. Beliau juga termasuk mantan kader ormas pimpinan ZR yang diberi hidayah oleh Allah untuk kembali ke manhaj Salaf yang benar.

Aku pun merasa kokoh berada di atas jalan ini dan tidak akan mencari jalan yang lain. Dahulu aku memang seperti orang kebingungan. Ikut pengajian ini dan itu, istilahnya Ngaji Pramuka, disini senang, disana senang. Jalan kesana kemari tidak karuan, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Selalu pindah-pindah organisasi karena tidak mendapatkan kepuasan sebagaimana yang aku dapatkan sekarang. Dan sekarang walhamdulillah, Allah menunjukkanku hidayah yang begitu besar, yang tidak didapatkan oleh semua orang. Hidayah untuk menempuh satu jalan yang dijanjikan oleh Allah untuk menuju surga di antara 72 yang terancam neraka.

Disini aku juga mendapat sahabat-sahabat yang baru. Mereka sering berbagi faedah dan ilmu. Tidak seperti kawan-kawan lamaku yang mereka hanya bicara masalah politik yang membuat kepala pusing dan hidup tidak tenang. Disini aku mendapatkan kedamaian. Aku berdoa kepada Allah agar senantiasa kokoh di atas hidayah ini.

"Kepada para sahabatku RS, IS, dan lainnya, aku mencintai kalian karena Allah, semoga kita tetap istiqomah di atas manhaj Salaf, dijauhkan dari syubhat Hizbiyyah dan juga dijauhkan dari syahwat, semoga kita dipermudah untuk segera menikah (senyum). Kepada kalian semua, jangan jauhi aku jika aku terjatuh ke dalam kesalahan karena aku tidak punya sahabat lagi selain kalian. Mari kita sama-sama saling mengingatkan dengan hikmah jika ada di antara kita yang futur. Aku merindukan masa-masa lalu kita berkumpul dan belajar bahasa Arab bersama. Semoga persahabatan kita langgeng di atas kebenaran dan dikumpulkan di akhirat kelak di surga bersama orang-orang sholih. Aamiin."

BACA KISAH LAINNYA:

"AKHIRNYA KU TEMUKAN MANHAJ SALAF" (KLIK)

KISAH MENAKJUBKAN TENTANG SEMANGAT MENUNTUT ILMU (KLIK)

[KISAH INSPIRATIF] MERAIH HIDAYAH-NYA (KLIK)

=========
*) Judul dari kami
**) Tulisan ini telah dibaca dan dipertimbangkan oleh Ustadz Abu Muhammad Hardi hafizhahullah

Tanbih! Tulisan ini hanya dipublikasikan oleh Atsar ID. Segala bentuk pengutipan harap mencantumkan link aktif sumber.

Mau karyamu (terkait islam) dipublikasikan di web dan di broadcast ke beberapa media Atsar ID? InsyaAllah akan lebih banyak teman-teman kita yang akan mengambil manfaat.

Hubungi kami disini

KOMENTAR

BLOGGER: 6
  1. masyaa Allah.. keren ceritanya. Ternyata siapapun yg pada akhirnya menemukan manhaj Salaf pasti pernah nyangkut dulu pemikiran2 dan ustadz hizb. Lika liku pencarian ilmu itu yg masyaa Allah sulit sekali, saya pun mengalami hal yg sama. Tapi alhamdulillah menemukan manhaj yg mulia ini betul2 seperti menemukan mutiara di dasar laut.

    BalasHapus
  2. Semoga tetap Istiqomah d atas manhaj Salaf ya Akhi.
    Barakallahufikum.

    BalasHapus
  3. Maa Syaa Allooh,, hampir sama seperti apa yg ana alami utk mencari kebenaran. Awal Hijrah ikut ormas ZR, lalu rujuk ke RT dan Alhamdulillah Allooh beri Hidayah yg sangat besar utk Mengenal Dakwah Salaf ini.

    BalasHapus
  4. MasyaAllah, mirip2 kisahnya dg saya, dulunya juga sempat bingung, semua mengaku salafy, Alhamdulillah skrg sdh di atas manhaj yg benar, dan yg lebih mengherankan, teman lama yg ku kenal dr FB pertama kali juga mengikuti manhaj salaf, setelah sekian tahun tidak komunikasi lama, sekalinya komunikasi ,bercerita, ternyata dia belajar manhaj salaf selam itu,

    BalasHapus
  5. Jadi ingat masa² LDK. Padahal ana sudah di ajak di atas manhaj salaf jauh sebelum jungkir balik di dlm PUSKOMNAS LDK. Tp hidayah ttp di Tangan Allah. Tdk ada yg mampu memberi petunjuk pd orang yg disesatkan Allah, dan tdk ada yg mampu menyesatkan siapa yg Allah karuniai hidayah..
    Jagalah hidayah ini kawan!

    BalasHapus
  6. Masya Allah ceritanya banyak sekali faedahnya. Semoga Ana dan antum selalu istikoma dijalan hidayah. Amiiin.

    BalasHapus

Nama

Adab-Akhlak,230,Akhirat,22,Akhwat,107,Anak Muda dan Salaf,220,Anti Teroris,2,Aqidah,276,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,85,Cerita,62,Cinta,10,Dakwah,43,Doa Dzikir,64,Ebook,15,Fadhilah,68,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,337,Ghaib,16,Hadits,167,Haji-Umroh,15,Hari Jumat,31,Hari Raya,3,Ibadah,43,Info,79,Inspiratif,37,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,234,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,278,Kitab,6,Kontemporer,152,Manhaj,175,Muamalah,46,Nabi,19,Nasehat,620,Poster,7,Puasa,52,Qurban,18,Ramadhan,49,Rekaman,2,Remaja,152,Renungan,91,Ringkasan,100,Sahabat,68,Sehat,26,Sejarah,49,Serial,3,Shalat,154,Syiah,25,Syirik,14,Tafsir,47,Tanya Jawab,587,Tauhid,52,Tazkiyatun Nafs,105,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,142,Tweet Ulama,6,Ulama,84,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,10,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Perjalanan Ketua LDK dalam Mengenal Manhaj Salaf
Perjalanan Ketua LDK dalam Mengenal Manhaj Salaf
Perjalanan Ketua LDK dalam Mengenal Manhaj Salaf, Awal Mula Mengenal Salafy, Alasan Memilih Salafy
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW83suMZRGc_S-vNd-WEAE_dsPDdgLSEKDEbfrlfkrsbXP3c87A3Jh3BPQQcDlLYW9tvqlsvAhS6AMS6sCbtVopBm6S-_OKqReRX85ZvzQz4HhezfDRERnlHMs6KY1haLrw-c6QL-H24zC/s1600/awal_mula_mengenal_manhaj_salaf.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW83suMZRGc_S-vNd-WEAE_dsPDdgLSEKDEbfrlfkrsbXP3c87A3Jh3BPQQcDlLYW9tvqlsvAhS6AMS6sCbtVopBm6S-_OKqReRX85ZvzQz4HhezfDRERnlHMs6KY1haLrw-c6QL-H24zC/s72-c/awal_mula_mengenal_manhaj_salaf.jpg
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2017/02/perjalanan-ketua-ldk-dalam-mengenal-manhaj-salaf.html
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2017/02/perjalanan-ketua-ldk-dalam-mengenal-manhaj-salaf.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy