Menulis / Mencatat Ilmu adalah Sunnah Nabi, Keutamaan Menulis Ilmu, Hadits dari Faedah Ulama Salaf
MENULIS ADALAH SUNNAH RASULULLAH
ULAMA SALAF SAJA MENCATAT ILMU.. MENGAPA KITA TIDAK?
Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu berkata,
مَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدٌ أَكْثَرَ حَدِيثًا عَنْهُ مِنِّي، إِلَّا مَا كَانَ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، فَإِنَّهُ كَانَ يَكْتُبُ وَلاَ أَكْتُبُ
"Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang paling banyak (meriwayatkan) hadits dari beliau (shallallahu 'alaihi wa Sallam) selain aku, kecuali dari Abdullah bin Amr, karena ia dahulu menulis sedangkan aku tidak menulis." (HR. Al-Bukhari no.113)
Asy-Sya'bi rahimahullah berkata,
إذا سمعت شيئا فاكتبه ولو في الحائط
"Apabila engkau mendengar sesuatu (dari ilmu) maka tulislah walaupun di atas tembok." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.146)
Ma'mar bin Rasyid rahimahullah berkata,
"Aku menceritakan kepada Yahya bin Abi Katsir beberapa hadits. Maka ia berkata kepadaku, 'tuliskanlah untukku hadits ini dan hadits ini'
Aku menjawab, "Sesungguhnya kami tidak menyukai menulis ilmu.'
Ia berkata, "Tulislah, karena sesungguhnya engkau jika tidak menulisnya maka sungguh engkau telah menyia-nyiakan (hadits tersebut)."
Abu Shalih Al-Farra' rahimahullah berkata,
"Aku bertanya kepada Abdullah bin Al-Mubarak tentang menulis ilmu. Maka beliau menjawab, "Seandainya bukan karena kitab (buku catatan ilmu,pen) niscaya kami tidak hafal." (As-Siyar 8/409)
Keadaan mereka yang memiliki hafalan yang kuat dan kecerdesan saja sangat bersemangat mencatat ilmu dan menasehatkan kepada para muridnya untuk mencatat. Lalu bagaimana dengan kita??
Referensi: An-Nubadz fi Adabi Thalabil ilmi (hal.138)
Dikumpulkan oleh Tim Warisan Salaf
Channel https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
SEMANGAT SALAF DALAM MENCARI ILMU DAN PERBEDAAN ANTARA ORANG YANG MENCATAT DAN TIDAK MENCATAT
Shalih bin Kaisan berkata,
روى معمر، عن صالح قال: اجتمعت أنا وابن شهاب, ونحن نطلب العلم فاجتمعنا على أن نكتب السنن, فكتبنا كل شيء سمعنا، عن النبي -صلى الله عليه وسلم- ثم قال نكتب ما جاء، عن أصحابه فقلت: ليس بسنة فقال: بل هو سنة فكتب ولم أكتب, فأنجح وضيعت.
"Aku pernah berkumpul bersama Ibnu Syihab pada saat kami sedang menuntut ilmu. Kami pun sepakat untuk menulis sunnah-sunnah. Lalu kami menulis segala sesuatu yang kami dengar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Kemudian ia (yakni Ibnu Syihab,pen) berkata, "Mari kita tulis apa yang datang dari para shahabatnya."
Aku menjawab, "(apa yang datang dari shahabat) bukan sunnah ."
Ia menjawab, "bahkan ia juga sunnah."
Lantas ia menulisnya sedangkan aku tidak menulis. Maka ia berhasil sementara aku telah menyia-nyiakan (sunnah para shahabat)."
Siyar A'lam An-Nubala (6/168)
Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
Channel https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
BAHKAN ALLAH PUN MENGANJURKAN KITA TUK MENCATAT
Faidah Sangat Berharga Dari al-Imam Ibnu 'Utsaimin rahimahullah, tentang mengobati penyakit lupaBerkata al-'Allamah ahli fiqih abad ini-al-Imam Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah:
"Jika seorang penanya bertanya, apakah lupa itu mempunyai obat atau penyembuh?
Maka kami katakan:
"Ya, lupa itu ada obatnya-dengan karunia dari Allah-yakni dengan mencatat. Oleh karena itu Allah memberi nikmat pada para hamba-Nya dengan hal itu (mencatat)."
Dia berfirman:
( اقرأ باسم ربك الذي خلق ۞ خلق الإنسان من علق اقرأ وربك الأكرم ۞ الذي علم بالقلم)..
Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmu adalah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantara) pena..._ (Q.S. Al-'Alaq:1-4)
Maka Dia berfirman {إقرأ (bacalah)}, kemudian Dia berfirman:
{ الذي علم بالقلم }
Yang telah mengajarkan (manusia) dengan (perantara) pena...
Yakni bacalah dari hafalanmu. Jika tidak ada, maka dari tulisanmu. Maka Allah Tabaraka wa Ta’ala menjelaskan pada kita bagaimana hendaknya kita mengobati penyakit ini. Yaitu penyakit lupa. Yang demikian kita mengobatinya dengan mencatat...
Syarh Baiquniyyah hal 39
الإسلام الحق:
Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)
Muraja'ah: Al-Ustadz Abu Abdirrahman Sofyan hafizhahullah
FENOMENA JIPING "NGAJI KUPING"
Disampaikan Oleh Ustadz Muhammad Umar As-Sewed hafizhahullah
WAJIB BERBICARA BERDASARKAN ILMU DEMI KEMULIAAN DAKWAH
Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:تكلموا بعلم يشرفكم ويشرف دعوتكم، والذي ما عنده علم لا يكتب للناس، لا في إنترنت ولا غيره.
"Berbicaralah berdasarkan ilmu agar kalian dan dakwah kalian menjadi mulia, sedangkan orang yang tidak memiliki ilmu maka dia jangan menulis di internet maupun di media yang lainnya."
Adz-Dzari’ah Ila Bayani Maqashid Kitab asy-Syari’ah, jilid 3 hlm. 215
Sumber || https://twitter.com/fzmhm12121/status/833534248346910720
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
قـــال العلامة فقيه الزمان / محمد بن صالح العثيمين -رحمه الله
👈 فإن قال قائل هل للنسيان من علاج أو دواء❓🗯 قلنـــا:
❒ نعم له دواء-بفضل الله-وهي الكتابة ، ولهذا امتن الله عز وجل على عباده بها فقـــال: ( اقرأ باسم ربك الذي خلق ۞ خلق الإنسان من علق اقرأ وربك الأكرم ۞ الذي علم بالقلم)..
❒فقـــال اقرأ ثم قال: { الذي علم بالقلم } يعني اقرأ من حفظك،فإن لم يكن فمن قلمك، فالله تبارك وتعالى بين لنا كيف نداوي هذه العلة ، وهي علة النسيان وذلك بأن نداويها بالكتابة..
📚 شرح البيقونية📄 ص ( ٣٩)
UNTUK APA AKU MENCATAT ILMU ?
Sufyan bin Uyainah berkata :
“Apabila keadaanku di siang hari adalah keadaan orang dungu, dan keadaanku di malam hari adalah keadaan orang bodoh, lantas apa yang harus aku lakukan dengan ilmu yang telah aku catat?”
Akhlaqul ’Ulama lil Ajurri, 44
ﻗﺎﻝ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺍﺑﻦ ﻋﻴﻴﻨﺔ :
« ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻧﻬﺎﺭﻱ ﻧﻬﺎﺭ ﺳﻔﻴﻪ، ﻭﻟﻴﻠﻲ ﻟﻴﻞ ﺟﺎﻫﻞ، ﻓﻤﺎ ﺃﺻﻨﻊ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﺘﺒﺖ ؟ » .
📚 ﺃﺧﻼﻕ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻟﻶﺟﺮﻱ (44 )
Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
Channel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
TERAPKANLAH ILMU DALAM AMAL KESEHARIAN
al-'Allamah al-Faqih Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin hafizhahullah,
"Terapkanlah ilmu dengan cara mengamalkannya. Janganlah kamu seperti naskah kitab.
Namun jadilah engkau seorang yang terpengaruh dengan ilmumu dalam ibadahmu, akhlaqmu, dan dalam proses interaksimu dengan manusia.
Janganlah cita-citamu yang paling besar hanya sekedar mengumpulkan dan mencatat ilmu.
Tujuan dipelajari ilmu adalah supaya diamalkan. Barangsiapa beramal berdasarkan ilmu, maka Allah akan wariskan padanya ilmu yang belum dia ketahui."
Liqa al-Bab al-Maftuh, [225]
قال العلامة الفقيه ابن عثيمين رحمه الله :
طبقوا العلم بالعمل, لا تكن نسخة كتاب. بل كن متأثراً بعلمك في عبادتك وفي أخلاقك وفي معاملتك للناس، لا يكون أكبر همك أن تجمع وتحوش العلم فقط. العلم المراد به العمل، ومن عمل بما علم ورثه الله علم ما لم يعلم.
المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [225]
Majmu'ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
AYO TERUS SEMANGAT BELAJAR DAN JANGAN LUPA MENCATAT
Berkata al-Hasan bin Ali radhiallahu anhu :
Pelajarilah ilmu agama karena kalian sekarang adalah kaum yang kecil
dan esok hari kalian akan menjadi para pembesarnya mereka.
Barang siapa di antara kalian tidak mampu menghafal [ ilmu ] maka hendaknya dia mencatatnya.
Sumber :
Jami' Bayan Ilmu 373
قال الحسن بن علي رضي الله عنهم
⇦تعلموا العلم فإنكم صغار قوم ،
⇦وتكونون كبارهم غدا فمن لم يحفظ منكم ؛
⇦فليكتب .
[ جامع بيان العلم (373) ]
WhatsApp Kita Satu
https://tlgrm.me/KajianIslamTemanggung
KOMENTAR