Pentingnya Mempelajari Ilmu Nahwu

SHARE:

Inilah manfaat dan pentingnya belajar ilmu nahwu, ilmu bahasa arab, siapa yang menguasainya ia akan membuka sekian banyak ilmu agama.

PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU NAHWU

Para pembaca yang budiman, sudah tidak asing lagi bagi kita bahwa agama Islam ini bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman salaf. Keduanya diturunkan dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam dengan bahasa Arab untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman.

Kemudian setelah, itu seiring Islam sangat berkembang pesat dan menyebar ke segala penjuru dunia, para ulama agama ini -khususnya para pakar sastra Arab- menyusun karya ilmiah tentang bahasa Arab demi menjaga bahasa Arab agar Al-Qur'an dan As-Sunnah dapat senantiasa dipahami dengan baik dan benar.

Di antara cabang ilmu bahasa Arab yang sangatlah penting untuk dikuasai adalah ilmu Nahwu. Ya, ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari gramatikal bahasa Arab, prinsip-prinsip untuk mengenali kalimat-kalimat bahasa Arab. Hal ini berkaitan dengan bagaimana membunyikan bagian akhir dari suatu kata dalam struktur kalimat bahasa Arab.

Walaupun ilmu ini kurang familiar pada masyarakat umum, namun ilmu ini sangatlah penting. Mungkin ada yang menyangka bahwa Nahwu bukanlah ilmu agama yang penting dan mendesak untuk dipelajari oleh umat Islam.

Maka kita jawab, bahwa ungkapan tersebut harus diluruskan, justru ilmu Nahwu adalah bagian dari ilmu agama Islam yang dengannya seorang muslim dapat memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan baik dan benar, bagaimana seorang mau memahami agama ini yang berbahasa Arab, sementara dia sendiri tak menguasai sisi gramatikanya?

Dikisahkan bahwa Abu Bakr bin Mujahid rahimahullah bersama Abul 'Abbas Tsa'lab Asy-Syaibani rahimahullah (seorang ahli Nahwu dari kota Kufah). Beliau berkata, "Tsa'lab pernah berkata kepadaku, 

"Wahai Abu Bakr, para penghafal Al-Quran sibuk dengan Al-Quran dan mereka berhasil, para penghafal Hadis sibuk dengan Hadis dan mereka berhasil. Sedangkan aku sibuk dengan kata Zaid dan 'Amr (ilmu Nahwu). Aduhai kiranya diriku! Bagaimana keadaanku nanti di akhirat?"

Kemudian aku pergi dari sisinya. Pada malam itu aku tidur dan mimpi melihat Nabi shallallahu'laihi wa sallam, kemudian beliau berkata kepadaku,

"Sampaikan salamku kepada Abul 'Abbas Tsa'lab dan katakan kepadanya: 'Engkau adalah pemilik ilmu yang luas'."

Abu Abdillah Ar-Raudzabari rahimahullah menjelaskan ucapan tersebut, bahwa Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bermaksud bahwa pembicaraan dan dialog akan sempurna dan indah dengannya (ilmu Nahwu), dan semua bidang ilmu membutuhkannya."

Subhanallah! Hal itu menunjukan bahwa Nahwu merupakan ilmu yang penting, dan seorang yang menekuninya  (di samping itu dia juga tetap mendalami bidang lain dari agama) akan mendapatkan kemuliaan.

Semoga kita dimudahkan dapat menguasai satu ilmu ini agar mudah memahami agama ini dengan baik dan benar.

Faedah yang dapat diambil:

1. Inti dan poros agama Islam adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaf.

2. Agama Islam hanya dapat dipahami dengan baik dan benar bila bahasanya dapat dikuasai.

3. Urgensi mempelajari ilmu Nahwu, bahwasannya hukumnya adalah fardhu kifayah.

4. Kemuliaan ilmu Nahwu dan orang yang menguasainya.

Referensi: Tarikh Baghdad, Al-Khathib Al-Baghdadi.

=======

PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU NAHWU bag.2

Masih berbicara seputar urgensi mempelajari ilmu Nahwu, bahwa betapa banyaknya kita dapati seseorang yang memahami kalimat bahasa Arab, membacanya, serta mengucapkannya dengan salah dan keliru, yang itu semua disebabkan karena kurangnya penguasaan ilmu Nahwu, bahkan dia sama sekali tidak memahaminya. 

Salah membaca kalimat bahasa Arab dapat berimbas kesalahan, bahkan bisa jadi fatal. Akhirnya bertolak belakang dengan makna yang dikehendaki. 

Sebagai contoh, kisah Al-Kisa'i (seorang ahli Nahwu dari kota Kufah) bersama Abu Yusuf rahimahumallah di hadapan khalifah Ar-Rasyid rahimahullah.

Pada kesempatan itu Abu Yusuf merendahkan ilmu Nahwu dan mencercanya sambil berkata, "Apa itu Nahwu!"

Maka Al-Kisa'i ingin menjelaskan kepada Abu Yusuf pentingnya ilmu Nahwu dan keutamaannya. Al-Kisa'i berkata kepadanya: 

"Apa pendapatmu tentang ucapan seorang yang berkata kepada temannya, 

أنا قاتلُ غلامِك

(Kalau diterjemahkan, "Akulah yang membunuh budakmu.")

Dan ucapan yang lain yang berkata, 

أنا قاتلٌ غلامَك

(Kalau diterjemahkan, "Aku akan membunuh budakmu")

Manakah yang kamu akan hukum dari 2 orang tersebut?"

Maka Abu Yusuf pun menjawab:

"Tentu aku akan menghukum semuanya!" 

Sontak Khalifah Al-Rasyid -yang memahami bahasa Arab dengan baik- berkata, "Kamu salah." 

Maka Abu Yusuf pun merasa malu, dan bertanya, "Kok bisa seperti itu, bagaimana?"

Maka Al-Kisa'i menjawab, 

"Orang yang harus kamu beri hukuman sebagai pembunuh budak tersebut adalah orang yang berkata,

أنا قاتلُ غلامِك

(Kalau diterjemahkan, "Akulah yang membunuh budakmu.")

Dengan diidhafahkan dan kalimat setelahnya dibaca majrur, karena itu merupakan tindakan yang telah terjadi.

Sedangkan orang yang berkata, 

أنا قاتلٌ غلامَك

(Kalau diterjemahkan, "Aku akan membunuh budakmu.") 

Dengan ditanwinkan dan kalimat setelahnya dibaca manshub maka dia tidak dihukum, karena itu merupakan tindakan yang akan datang, sebagaimana yang diungkapkan dalam firman Allah,

وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فاعِلٌ ذلِكَ غَداً إِلَّا أَنْ يَشاءَ اللَّهُ

(الكهف: 23)

"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu; 'Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi kecuali (dengan menyebut): 'Insya Allah'(bila Allah menghendaki)." (Q.S. Al-Kahfi ayat: 23-24)

Al-Kisa'i rahimahullah masih melanjutkan ucapannya,

 "Sekiranya tanwin pada ayat (yakni kalimatnya dijadikan manshub, bukan mudhaf ilaih, pent) bukan bermakna untuk masa yang mendatang maka kata 'besok' tidak pas dan cocok pada ayat tersebut."

Maka setelah kejadian itu Abu Yusuf senantiasa memuji bahasa Arab dan ilmu Nahwu."

Faedah yang dapat diambil

1. Seorang sudah semestinya untuk tidak menganggap remeh satu bidang dari bidang-bidang ilmu. 

2. Tidak mengerti bahasa Arab atau salah dalam memahaminya akan berakibat pada makna yang tidak dikehendaki.

3. Salah membaca tanda baca di akhir kalimat dapat mengubah makna.

4. Ilmu Nahwu merupakan di antara ilmu bahasa Arab yang terpenting untuk dikaji dan dipelajari.

Referensi:

Mu'jamul Udaba', karya Yaqut Al-Hamawi Ar-Rumi

Cirebon, Sabtu 7 Sya'ban 1445 H/ 17 Februari 2024. Komplek Ponpes Dhiya'uss Sunnah.

http://t.me/kisahdanmurottalpilihan

===================

Pentingnya Mempelajari Ilmu Nahwu

 PENTINGNYA ILMU NAHWU BAGI PENUNTUT ILMU

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, 

"Aku berpendapat wajib bagi para penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu nahwu, karena mempelajarinya hukumnya fardhu kifayah, dan melatih lisan serta tulisan mereka dengan ilmu nahwu, supaya tidak jelek reputasi mereka di kalangan manusia, karena banyak dari mereka sama sekali tidak memahami tentang permasalahan i'rab."

Syarah Alfiyah Ibnu Malik, 1/16

https://t.me/salafykarangmakmur

===================

 BEGITULAH ILMU NAHWU, TERASA BERAT DI AWAL...

Tidak sedikit dari sebagian kita ketika mendengar pelajaran nahwu, shorof, atau yang 'berbau: bahasa Arab pasti terbesit di benaknya bahwa pelajarannya itu susah banget. Akhirnya, belajar baru beberapa pertemuan sudah tak mau lanjut dikarenakan dia merasa 'susah banget'.

Apakah benar demikian?

Untuk menjawabnya, kita bawakan sedikit cuplikan dari redaksi prolog asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah dalam Syarh Matn Al-Ajurrūmiyyah, beliau berkata,

النحو في أوله صعب، و في آخره سهل، وقد مثل ببيت من قصب و بابه من حديد

"Nahwu itu pada awalnya saja sulit, namun setelahnya mudah, dan nahwu itu laksamana rumah dari bambu, namun pintunya terbuat dari besi."

يعني أنه صعب الدخول ولكن إذا دخلت سهل عليك كل شيء. ولهذا ينبغي للإنسان أن يحرص على تعلم مبادئه حتى يسهل عليه الباقي

"Artinya, kamu akan mengalami kesulitan ketika hendak memasukinya. Tapi, kalau kamu sudah berhasil masuk ke dalamnya, maka akan mudah bagimu segala sesuatunya.

Oleh karena itu, sepatutnya bagi seseorang untuk lebih bersamangat mempelajari dasar-dasar ilmu nahwu, sehingga akan terasa mudah pelajaran setelahnya."

Nah, demikian jawaban dari asy-Syaikh Ibnu 'Ustaimin rahimahullah.

Masih di Muqaddimah beliau juga, bahwa salah satu manfaat terpenting seseorang belajar ilmu bahasa Arab, adalah agar dapat memahami Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah ﷺ. Karena sesungguhnya, memahami Al-Qur'an dan Sunnah itu tergantung seberapa kualitas pemahaman seseorang terhadap ilmu nahwu.

Dan realita yang terjadi memanglah demikian. Mungkin bisa kita permisalkan saja, ada 2 orang, sebutlah orang pertama si Fulan, dan orang kedua si Allan.

Maa syaa Allåh, si Fulan sudah lama sekali mengikuti kajian demi kajian, dauroh, tabligh akbar dan semisalnya. Beliau lalui waktu demikian sudah belasan, bahkan puluhan tahun. Namun, walaupun demikian beliau tidak menekuni belajar ilmu bahasa Arab. Mungkin karena ada kesibukan atau ada uzur-uzur lainnya... Wal hasil, beliau tidak sempat menekuni bidang ilmu bahasa Arab.

Sedangkan si Allan, yang notabenenya baru mengenal kajian, baru ikut taklim, dauroh pun dia ndak tau apa artinya. Namun, dia serius, fokus, dan sabar dalam menekuni belajar ilmu bahasa Arab; karena dia sangat faham bahwa bahasa Arab memiliki kedudukan penting sekali di dalam proses belajar agama. Dengan pertolongan dan taufiq dari Allah, setelah beberapa tahun belajar, si Allan bisa memahami bahasa Arab, tak berhenti di situ,  dengan sebab belajar ilmu bahasa Arab (dan di antaranya ialah ilmu nahwu), dia bisa mempelajari cabang-cabang ilmu lainnya.

Dari permisalan tersebut, kita bisa memahami bagaimana pentingnya belajar ilmu bahasa Arab. Yang mana si Fulan tadi, baru bisa memahami satu permasalahan membutuhkan waktu sampai bertahun-tahun, sedang si Allan dengan permasalahan yang sama, dia bisa memahami dengan waktu yang lebih cepat, -tentu setelah dia menguasai ilmu bahasa Arab- bi idznillah.

Jika demikian, apakah kita masih akan mendatangkan alasan demi alasan untuk tidak hadir di pelajaran ilmu bahasa Arab?!

Kita tutup tulisan ini dengan perkataan al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah,

من تبحر في النحو اهتدى إلى جميع العلوم.

"Siapa yang mendalami ilmu nahwu, maka dia akan mendapat petunjuk untuk memahami seluruh cabang ilmu agama."

[Syadzarât adz-Dzahab Fî Akhbâr Man Dzahab, 2/407]


✏️ Guyuran Hujan, 20 Rabi`ul Akhir | Di Kota Apel - Batu, Jawa Timur
http://t.me/ponpes_assunnah_batu

============

BUAH MEMPELAJARI ILMU NAHWU

Muhammad Muhyiddin 'Abdul Hamid rahimahullah berkata:

وثمرة تعلُّم علم النّحو: صيانة اللّسان عن الخطأ في الكلام العربيّ، وفَهْمُ القرآنِ الكريم والحديثِ النّبويّ فهمًا صحيحًا، اللّذَينِ هُما أَصْلُ الشَّرِيعَةِ الإسلامية وعليهما مَدَارُها.

"Buah mempelajari ilmu nahwu adalah menjaga lisan dari kesalahan dalam pengucapan bahasa arab, dan memahami al-Qur'anul Karim serta hadits nabi dengan pemahaman yang benar, yang mana keduanya adalah pokok syari'at Islamiyyah, dan di atas keduanya syariat Islam beredar."

At-Tuhfatus Saniyyah bi Syarhil Muqoddimah al-Aajurruumiyyah

t.me/nahwu_alajurrumiyyah

KOMENTAR

BLOGGER
Nama

Adab-Akhlak,233,Akhirat,22,Akhwat,107,Anak Muda dan Salaf,230,Anti Teroris,2,Aqidah,276,Arab Saudi,12,Asma wa Shifat,2,Audio,44,Audio Singkat,8,Bantahan,103,Bid'ah,59,Biografi,86,Cerita,64,Cinta,10,Dakwah,45,Doa Dzikir,66,Ebook,15,Fadhilah,71,Faedah Ringkas,17,Fatwa Ringkas,4,Fiqih,341,Ghaib,16,Hadits,168,Haji-Umroh,15,Hari Jumat,31,Hari Raya,5,Ibadah,43,Info,80,Inspiratif,39,IT,10,Janaiz,7,Kata Mutiara,128,Keluarga,234,Khawarij,21,Khutbah,4,Kisah,283,Kitab,6,Kontemporer,152,Manhaj,175,Muamalah,46,Nabi,19,Nasehat,625,Poster,7,Puasa,53,Qurban,18,Ramadhan,51,Rekaman,2,Remaja,153,Renungan,94,Ringkasan,100,Sahabat,69,Sehat,26,Sejarah,52,Serial,3,Shalat,155,Syiah,25,Syirik,14,Tafsir,47,Tanya Jawab,590,Tauhid,52,Tazkiyatun Nafs,107,Teman,20,Thaharah,21,Thalabul Ilmi,143,Tweet Ulama,6,Ulama,85,Ustadz Menjawab,9,Video,20,Zakat,12,
ltr
item
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy: Pentingnya Mempelajari Ilmu Nahwu
Pentingnya Mempelajari Ilmu Nahwu
Inilah manfaat dan pentingnya belajar ilmu nahwu, ilmu bahasa arab, siapa yang menguasainya ia akan membuka sekian banyak ilmu agama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK_GxwU0E3fiXngNDg0pdPRoMdKvQvoYEf66lMwusqfWGwPXSQpigYVFeb6ySiNo4ruHX24eeE6kcdb_OkjufzIgna_jy_BDR9D0Ui2pt4zVqCca7Anfgc-cfTzPKRwxf0NApopeyRuRebTlsJNv-hf63rFxFQHbtVl8VBjMSQIt6Z1sPsdxQw3nv9osFr/s16000/pentingnya%20mempelajari%20ilmu%20nahwu.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK_GxwU0E3fiXngNDg0pdPRoMdKvQvoYEf66lMwusqfWGwPXSQpigYVFeb6ySiNo4ruHX24eeE6kcdb_OkjufzIgna_jy_BDR9D0Ui2pt4zVqCca7Anfgc-cfTzPKRwxf0NApopeyRuRebTlsJNv-hf63rFxFQHbtVl8VBjMSQIt6Z1sPsdxQw3nv9osFr/s72-c/pentingnya%20mempelajari%20ilmu%20nahwu.png
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
https://www.atsar.id/2024/02/pentingnya-mempelajari-ilmu-nahwu.html
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/
https://www.atsar.id/2024/02/pentingnya-mempelajari-ilmu-nahwu.html
true
5378972177409243253
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA POST Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda HALAMAN POSTS Lihat Semua BACA LAGI YUK LABEL ARSIP SEARCH ALL POSTS Al afwu, artikel tidak ditemukan Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan yang lalu Pengikut Ikut THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy